Biografi Michael S. Schumacher
tokohku45.blogspot.com
Suka biografi ini? Shear Yuk!
Selamat dating diblog “BiogafiTokoh Dunia”. Ya disini terdapat berbagai macam biografi tokoh-tokoh terkenal di penjuru dunia dengan keahlianya masing-masing dan mungkin ada idola anda atau tokoh yang menginspirasi hidup anda di disini. Selamat berkunjung dan berikut biografinya…
Michael S. Schumacher, akrab disapa "Schumi","Schuey", atau "Schu",lahir di Hürth, Nordrhein-Westfalen, Jerman Barat, 3 Januari 1969; umur 46 tahun) adalah seorang mantan pembalap Formula 1 asal Jerman. Ia berkarier di F1 dalam dua kesempatan berbeda, yang pertama dari tahun 1991 sampai 2006 dengan bergabung bersama Jordan, Benetton, dan Ferrari dan yang kedua dari tahun 2010 sampai 2012 bersama tim Mercedes GP. Adiknya, Ralf, yang saat ini membalap di ajang DTM bersama tim Mercedes-Benz, juga sempat turun sebagai pembalap Formula 1 dari musim 1997 sampai 2007. Schumi pertama kali membalap di ajang Formula 1 pada tahun 1991, sejak saat itu ia telah menjuarai 91 balapan Formula 1 dan tujuh kali merebut gelar juara dunia (1994, 1995,2000, 2001, 2002, 2003, 2004). Ia juga memegang berbagai rekor pribadi di arena F1 seperti juara dunia paling banyak, kemenangan terbanyak, pemegang pole position terbanyak, peraih poin paling banyak (dengan sistem sebelum 2010)[7], dan jumlah kemenangan terbanyak dalam satu musim (13 kali di musim 2004). Schumi merupakan satu dari sekian banyak legenda hidup Formula 1 yang sangat popular hingga saat ini.
Schumi, bersama Jimmie Johnson (NASCAR), Valentino Rossi (MotoGP) dan Sebastien Loeb (WRC), juga banyak disebut orang sebagai salah satu legenda olahraga otomotif di awal Abad 21. Ia juga bersama sang adik yaitu Ralf merupakan satu-satunya pasangan kakak beradik yang sukses mencatatkan kemenangan balapan 1-2 di GP Kanada 2001 dan GP Kanada 2003. Di luar trek balapan sendiri, Schumi merupakan salah satu duta dari UNESCO dan juga duta untuk keselamatan pengemudi jalan raya. Ia juga sering menyumbangkan uang penghasilannya untuk beberapa kegiatan amal dan kemanusiaan bagi yang membutuhkan di seluruh dunia.[10]
Namun di balik kariernya yang cukup luar biasa, Schumi juga memiliki beberapa kontroversi, di antaranya adalah pada saat perebutan gelar juara dunia melawan Damon Hill di GP Australia 1994 dan melawan Jacques Villeneuve di GP Eropa 1997 yang menyebabkan Schumi terkena diskualifikasi dari kejuaraan dunia. Sampai saat ini Schumi memegang rekor sebagai satu-satunya pembalap yang terkena diskualifikasi dari klasemen kejuaraan dunia.
Awal karier Schumi sendiri dimulai dari balapan gokart sebelum kemudian ia pindah ke ajang single seater dan kemudian berhasil memenangi Formula König dan Formula Tiga. Ia kemudian dikontrak oleh Mercedes-Benz untuk turun di ajang Sportscar sebelum kemudian dikontrak oleh Jordan Grand Prix untuk membalap di GP Belgia 1991. Dari sana ia kemudian ditarik masuk ke Benetton oleh Flavio Briatore. Setelah berhasil menjadi juara dunia di 1994-1995, Schumi lantas hengkang ke Ferrari pada tahun 1996 dan kemudian berhasil mendominasi F1 selama lima musim berturut-turut dari 2000-2004. Ia kemudian pensiun dari F1 di akhir musim 2006 dan menjadi konsultan untuk tim Ferrari. Pada pertengahan 2009 Schumi nyaris saja kembali ke ajang F1 bersama tim Ferrari setelah Felipe Massa mengalami kecelakaan hebat di GP Hungaria, namun dikarenakan menderita cedera leher akibat kecelakaan saat balapan motor, Schumi akhirnya mengurungkan niatnya untuk turun kembali di F1. Akhir 2009 Schumi kemudian santer diberitakan akan kembali membalap di ajang F1 untuk musim 2010 bersama tim Mercedes. Rumor tersebut akhirnya menjadi kenyataan di akhir Desember 2009 ketika Schumi mengumumkan bahwa ia akan bergabung bersama Mercedes GP selama tiga musim (2010-2012).
Michael Schumacher, yang lahir tanggal 3 Januari 1969 di Hürth, Nordrhein-Westfalen, Jerman, merupakan putra pertama dari pasangan Rolf Schumacher dan Elizabeth. Ayahnya, Rolf merupakan seorang marshall di sebuah trek gokart di Kerpen. Dari sinilah ketertarikan Schumi terhadap dunia balap tumbuh, dan dari sinilah kelak, seorang anak ingusan tumbuh besar menjadi salah satu tokoh dunia paling disegani yang tercermin dari masuknya ia dalam urutan "Top 100" majalah Forbes dua kali, yaitu urutan ke-15 edisi "Selebriti Berpengaruh diAbad 20" (terbit: 2001) dan urutan ke-17 "The Power of Celebrity 100" (terbit: 2005).
Pada tahun 1975, lahirlah sang adik yang kemudian dinamai Ralf Schumacher. Saat itu Schumi juga suka bermain sepak bola. Kebetulan markas FC Köln tidak jauh dari kediaman Schumi dan Ralf, sehingga kakak beradik ini mendapatkan pelajaran sepak bola dari kiper tim nasional Jerman sekaligus kiper utama FC Koln saat itu, Toni Schumacher. Sewaktu kecil, Schumi lebih banyak bermain sebagai kiper di tim sepak bola lokal daerahnya, dan kemudian lama-kelamaan ia beralih menjadi seorang striker. Saat ini, ia juga masih sering bermain sepak bola. Bersama beberapa pesepakbola professional seperti Ronaldo, Zinedine Zidane, Pavel Nedved, dan Alessandro Del Piero, Schumi sempat mengadakan pertandingan amal, dengan tim yang diisi para atlet seperti Boris Becker, Roger Federer, dan Valentino Rossi. Turun sebagai pelatih dalam pertandingan amal tersebut adalah bos Schumi di Ferrari, Jean Todt sebagai pelatih tim atlet Schumi (dengan bimbingan langsung dari pelatih Juventus saat itu Marcello Lippi), dan Pele sebagai pelatih untuk tim pesepakbola professional. Selain itu, Schumi dan Rubens Barrichello juga pernah hadir di final Liga Champions musim 2002-03 antara AC Milan vs. Juventus di stadion Old Trafford, Manchester, Inggris. Dan mereka berdua mendukung Juventus sebagai salah satu anak perusahaan FIAT yang juga membawahi tim Ferrari, sayangnya Juve kalah via adu penalti.
Pada usia 9 tahun, Michael mulai turun di kejuaraan gokart lokal. Lalu pada usia 16 tahun, di kala ia masih duduk di bangku sekolah, Schumi kerap membantu adiknya dalam balapan gokart. Kala itu, Schumi menjadi mekanik dari gokart yang ditunggangi oleh adiknya. Schumi pun lantas sempat mencoba bangku kuliah di sela-sela karier balapnya, namun impiannya menjadi seorang sarjana pupus setelah ia memutuskan untuk berkonsentrasi di arena balap. Dan siapa yang menyangka bahwa dari sinilah kelak nama Michael Schumacher akan di kenal luas oleh dunia.
Michael Schumacher memulai karier balapnya saat usia 7 tahun. Dikarenakan pihak otoritas Jerman hanya memberikan SIM balapan jika seseorang sudah berusia 14 tahun, Schumi kemudian berpindah tempat ke Luxemburg pada tahun 1981, dan ia berhasil mendapatkan SIM balapan resmi untuk pertama kalinya. Kemudian pada 1984, Schumi akhirnya berhasil mendapatkan SIM balapan dari Jerman setelah ia memenangi Kejuaraan Kart Junior Jerman. Ia lantas bergabung dengan Eurokart yang dimiliki Adolf Neubert tahun 1985. Pada 1986, Schumi memenangi dua kejuaraan gokart sekaligus, yaitu Kejuaraan Nasional Jerman, dan Kejuaraan Gokart Eropa. Schumi bertahan di ajang gokart sampai akhir tahun 1987.
Karier single seater pertana Schumi setelah gokart adalah pada ajang Formula Koenig pada tahun 1988, selain di Formula Koenig di mana ia berhasil menjadi juara umum pada tahun pertamanya. Schumi belakangan juga turun di ajang Formula Ford 1600 dan Formula Ford Jerman pada tahun yang sama. Hasil di Formula Ford 1600 adalah menjadi runner-up di belakang mantan pembalap Sauber danToyota, Mika Salo. Sementara di Formula Ford Jerman ia hanya mampu menduduki posisi 6 klasemen. Di akhir tahun Schumi juga turun di ajang F3 Makau Grand Prix, namun ia gagal finish dalam balapan pertamanya di ajang F3 Makau GP tersebut.
Pada tahun 1989, Schumi kemudian turun di seri Formula 3 Jerman, dengan bergabung dengan WTS Formula 3 Team milik Willi Weber. Hasil akhirnya cukup baik di mana ia berhasil finish di posisi ketiga klasemen, di bawah Heinz-Harald Frentzen dan Karl Wendlinger. Tahun berikutnya giliran Schumi yang naik menjadi juara umum di ajang F3 Jerman. Kemudian pada akhir tahun, Schumi kembali lagi turun di ajang F3 Makau GP. Di sini ia kemudian bertemu dengan seorang pembalap yang kelak akan menjadi rival sekaligus teman baiknya, Mika Hakkinen. Benih-benih persaingan Schumi dan Hakkinen sudah mulai terlihat saat itu, di mana ketika lomba berlangsung, Schumi menjadi aktor utama atas insiden Mika yang saat itu menabrak dinding, di mana atas kejadian tersebut safety car keluar mengawal pembalap, dan turut membantu Schumi meraih gelar juara perdananya di ajang F3 Makau GP.
Pada 1994, tanda-tanda Schumi akan mendominasi musim mulai terlihat setelah ia memenangi tiga seri awal, yaitu di Brasil, Pasifik, danSan Marino. Dalam tiga balapan tersebut, saingan beratnya, Ayrton Senna mengalami beragam masalah. Dan yang paling parah adalah ketika di Imola, San Marino, saat Ayrton Senna tewas akibat kecelakaan.
Setelah kematian Senna, aksi brilian Schumi makin tak terbendung. Bahkan ia merebut pole pertamanya di Monaco, dengan mudah pula ia mengalahkan Mika Hakkinen yang duduk di posisi kedua saat kualifikasi. Lantas ia sempat dihukum larangan tampil di dua balapan, akibat insiden muslihat di GP Inggris kepada Damon Hill. Namun hal itupun tidak cukup untuk mengalahkan Schumi. Ia lantas mengalahkan Damon Hill dalam perebutan gelar juara dunia di akhir musim hanya dengan selisih satu poin, setelah sebelumnya mengalami insiden yang kontroversial di GP Australia, di Adelaide. Dengan hasil tersebut, Schumi akhirnya berhasil menjadi juara dunia untuk pertama kalinya, sekaligus pula menjadi gelar dunia pertama untuk tim Benetton.
Pada 1995, dengan dibantu mesin Renault yang sama seperti yang dipakai oleh tim Williams, Schumi mendominasi musim bersama rekan setimnya Johnny Herbert. Kemenangan terbaik Schumi diraih di GP Belgia, di mana ia dengan nekat melajukan mobilnya yang start dari posisi 16 menuju tangga kemenangan dengan memakai ban kering di tengah trek yang basah. Ia sempat bersenggolan dengan Damon Hill di tikungan Las Combes, namun malah Hill yang terkena penalty stop and go.
Momen unik Schumi pada tahun 1995 adalah saat mobilnya mengalami masalah di GP Kanada. Sadar bahwa ia tidak akan menang, ia lantas memberi jalan kepada Jean Alesiuntuk meraih kemenangan perdananya di Formula 1. Schumi kemudian membonceng Jean Alesi dalam selebrasi victory lap sebagai tanda bahwa ia ikut senang atas kemenangan pertama Jean Alesi. Kemenangan Alesi di GP Kanada 1995 tersebut kemudian menjadi satu-satunya kemenangan Alesi selama ia berkarier di ajang F1.
Setelah sembilan kali menang di musim 1995, Schumi merebut mahkota juara dunia untuk yang kedua kalinya pada tahun tersebut. Dan dengan usianya yang baru menginjak 26 tahun, Schumi merupakan pembalap termuda sepanjang sejarah yang mampu meraup dua gelar juara dunia (sebelum dipecahkan oleh Fernando Alonso pada tahun 2006 dan kemudian dipecahkan lagi oleh Sebastian Vettel pada tahun 2011).
0 komentar:
Posting Komentar